Sejarah Kedatangan Bangsa Portugis Dan Rute Pelayaran Menuju Indonesia

Sejarah Kedatangan Bangsa Portugis Dan Rute Pelayaran Menuju IndonesiaKolonialisme modern mulai tumbuh dan berkembang seiring dengan penemuan-penemuan besar yang dilakukan oleh para petualang Barat pada abad ke-16. Negara-negara Barat yang giat bersaing untuk mendapatkan ketenaran, kekayaan, dan penguasa agung. Portugis dengan Spanyol adalah negara Eropa pertama yang menjadi pembawa kolonialisme dan imperialisme. Pada abad ke-17, Inggris, Prancis, Belanda, Jerman, dan Italia bersaing memperebutkan wilayah di Asia, Afrika, dan Amerika. Portugis adalah orang Eropa pertama yang mencapai Nusantara pada saat itu. Pelayaran ke Nusantara dicatat oleh Portugis pada abad ke-16.

 

Kedatangan Bangsa Portugis Di Malaka

Pada awal abad ke-16, tepatnya pada tahun 1509, Portugis tiba di Malaka di bawah pimpinan Diogo López de Sequeira. Kesultanan Malaka menyambut kedatangan Portugis. Akan tetapi, seorang mantan pedagang lokal memberi tahu Kesultanan Malaka bahwa kehadiran Portugis akan menjadi ancaman serius bagi Malaka. Penguasa Kesultanan Malaka berubah pikiran dan menginvasi Malaka untuk memaksa Portugis mundur dari Malaka. Setelah menyerbu Kerajaan Malaka, Portugis segera meninggalkan Malaka. Ini untuk mencari jalan keluar dan bersiap menyerbu wilayah Malaka. Sebagai persiapan, Portugis berlabuh di wilayah Goa, melewati Malaka lagi, melakukan serangan balik dan menyerang wilayah tersebut. Pada tahun 1511 Invasi besar yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque siap mengumpulkan sekitar 1.200 tentara dan 18 kapal perang. Perang berakhir dengan kemenangan Portugis karena kemajuan teknologi militer dan perang saudara Kesultanan Malaka.

 

Portugis kemudian menduduki provinsi Malaka dan menyiapkan pertahanan untuk mencegah perbedaan pendapat. Provinsi Malaka sebenarnya bukan pusat produksi rempah-rempah, melainkan pusat perdagangan. Mengutip catatan A History of Modern Indonesia 1200 (2005), M. C. Ricklefs, Malaka berperan penting sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan transit para pedagang. Seiring berjalannya waktu, pamor Malaka mulai menurun akibat kehadiran Portugis sendiri, dan para pedagang meninggalkan Malaka dan mulai mencari ke tempat lain untuk mendirikan pusat-pusat perdagangan baru seperti Aceh dan Banten.

 

Kedatangan Bangsa Portugis di Maluku

Kejayaan Melaka hilang dan tidak akan pernah ditaklukkan lagi. Pada tahun 1512 M, bangsa Portugis yang masih di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque mencapai bagian timur Nusantara, tepatnya Maluku, dan mengeksploitasi produk utamanya yaitu rempah-rempah. Di Maluku, Portugis mulai menyadari kekuatan kerajaan Islam dan perdagangan Islam di kawasan Asia Tenggara. Portugis kemudian mengerahkan kekuasaan melalui perjanjian dengan Kerajaan Ternate dan mencoba strategi pengaruh. Karena kedekatan Portugal dan Kerajaan Ternate, Portugis diberi izin untuk membangun benteng di wilayah Ternate. Benteng tersebut kemudian diberi nama Fort Sao Paulo.

 

Seperti provinsi Malaka, Maluku sangat menyambut pengunjung Portugis dan menjaga hubungan baik dengan penduduk setempat. Kemudian terjadi kebingungan ketika Portugis memberitakan kabar baik kepada orang Maluku. Sementara itu, terjadi konflik sosial antara orang Maluku dan Portugis. Sementara itu, otoritas Portugis juga ikut campur dalam urusan monarki lokal. Kutipan Portugis dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), selain perdagangan rempah-rempah dan campur tangan pemerintah daerah, juga menyebarkan agama Katholik. Portugis bertahan di Maluku hingga tahun 1605. Dan setelah kedatangan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Maluku, Portugis meninggalkan daerah Maluku.

 

Rute Perjalanan Bangsa Portugis Menuju Indonesia

Sejarah Kedatangan Bangsa Portugis Dan Rute Pelayaran Menuju IndonesiaMenurut The Image of Women in the Dutch East Indies karya Tineke Hellwig (2007: 3), Belanda telah hadir di kepulauan Indonesia sejak akhir abad ke-16. Pulau-pulau di antara samudra Hindia dan Pasifik sangat diminati oleh beberapa negara Eropa dan diketahui telah melahirkan rempah-rempah seperti cengkeh, pala, dan lada yang tumbuh di Maluku dan Jawa. Bumbu ini laris manis di pasar Eropa karena digunakan untuk mengawetkan daging untuk musim dingin. Di bawah ini adalah rute yang dilalui orang bangsa portugis untuk masuk ke Indonesia.

 

  • Negara Portugis menuju Pantai Barat Afrika dan melanjutkan perjalanan ke Tanjung Harapan. Setelah itu mulai melakukan pelayaran lagi menuju Pantai Timur Afrika dan Kalkuta India. Setelah itu melanjutnya perjalanan menuju Malaka – Maluku
  • Negara Spanyol mengambil rute dari Samudera Atlantik menuju Benua Amerika dan tiba di Ujung Selatan Benua Amerika. Setelah itu melanjutkan perjalanan dengan melalui Samudra Pasifik, hingga Filipina dan mendarat di Maluku
  • Negara Belanda memulai perjalanan dari Pantai Barat Afrika menuju Tanjung Harapan. Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Samudera Hindia dan Selat Sunda, hingga tiba di Banten – Maluku.

 

Inggris tidak mau ketinggalan dalam mencari hal-hal penting. Artinya, tanpa berkendara ke barat. ke Amerika yang baru ditemukan, mereka pun melanjutkan perjalanannya ke Banten. Yaitu, jalan sejarah kedatangan bangsa Barat di Indonesia.

Share This Post