Peninggalan-Peninggalan Belanda di Indonesia Sejak Awal Datang

Peninggalan-Peninggalan Belanda di Indonesia Sejak Awal Datang

Belanda memiliki sejarah panjang di Indonesia, terutama sebagai kolonial selama hampir 350 tahun. Selama masa pemerintahan Belanda, banyak peninggalan budaya dan arsitektur yang dibangun, masih bertahan dan menjadi saksi bisu dari masa lalu. Artikel ini akan membahas tentang peninggalan-peninggalan Belanda di Indonesia sejak awal datangnya Belanda ke Indonesia.

Latar Belakang Sejarah

Pada abad ke-16, Belanda memulai pengaruhnya di Indonesia dengan cara berdagang, terutama rempah-rempah seperti lada, cengkih, dan pala. Setelah terjadinya pertempuran Laut Banda pada 1621, Belanda menguasai kepulauan Banda dan kemudian menaklukkan Aceh pada 1873. Belanda akhirnya berhasil menguasai hampir seluruh wilayah Indonesia dan menjadikannya sebagai jajahan kolonial hingga terjadi Perang Dunia II.

Peninggalan-Peninggalan Arsitektur

Salah satu peninggalan-peninggalan Belanda yang masih ada di Indonesia hingga saat ini adalah arsitektur. Bentuk arsitektur Belanda yang diadopsi di Indonesia disebut arsitektur kolonial. Arsitektur kolonial adalah gaya arsitektur yang menggabungkan elemen-elemen dari arsitektur Eropa dan Indonesia.

Beberapa contoh arsitektur kolonial yang masih bertahan di Indonesia adalah Gedung Sate di Bandung, Kota Lama di Semarang, dan Rumah Si Pitung di Jakarta. Gedung Sate merupakan salah satu contoh arsitektur kolonial yang paling terkenal di Indonesia dan telah menjadi ikon Kota Bandung. Bangunan ini awalnya dibangun sebagai kantor Gubernur Jenderal Hindia Belanda, tetapi sekarang digunakan sebagai kantor Gubernur Jawa Barat.

Peninggalan-Peninggalan Budaya

Selain arsitektur, Belanda juga meninggalkan peninggalan-peninggalan budaya di Indonesia. Salah satu peninggalan budaya yang paling terkenal adalah bahasa Melayu yang digunakan sebagai bahasa pengantar di Indonesia.

Belanda juga memperkenalkan agama Kristen di Indonesia dan masih banyak gereja-gereja Belanda yang berdiri hingga saat ini. Gereja Blenduk di Semarang adalah salah satu gereja tertua di Indonesia dan merupakan salah satu contoh gereja Belanda yang masih bertahan hingga saat ini.

Peninggalan-Peninggalan Teknologi

Belanda juga membawa teknologi ke Indonesia selama masa penjajahannya. Salah satu contoh teknologi yang diperkenalkan Belanda adalah sistem irigasi. Sistem irigasi ini masih digunakan di beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa Barat dan Sumatera Utara.

Selain itu, Belanda juga memperkenalkan sistem transportasi, khususnya kereta api. Kereta api pertama di Indonesia dibangun oleh Belanda pada tahun 1864 antara Batavia (sekarang Jakarta) dan Buitenzorg (sekarang Bogor).

Peninggalan-Peninggalan Perdagangan

Belanda juga memberikan pengaruh besar pada sektor perdagangan di Indonesia. Belanda memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia selama bertahun-tahun dan memperkenalkan sistem perkebunan, yang masih digunakan hingga saat ini. Peninggalan perkebunan Belanda seperti pohon kopi, coklat, teh, dan kelapa masih dapat ditemukan di beberapa daerah di Indonesia.

Peninggalan-Peninggalan Belanda di Indonesia Sejak Awal Datang

Peran Peninggalan-Peninggalan Belanda di Indonesia Saat Ini

Peninggalan-peninggalan Belanda di Indonesia bukan hanya menjadi saksi bisu dari masa lalu, tetapi juga memainkan peran penting dalam pengembangan budaya, arsitektur, teknologi, dan sektor perdagangan di Indonesia saat ini. Beberapa peninggalan Belanda bahkan menjadi daya tarik wisata dan tempat favorit untuk berfoto di Indonesia. Namun, terdapat beberapa kontroversi terkait peninggalan-peninggalan Belanda di Indonesia. Beberapa pihak menganggap peninggalan-peninggalan tersebut sebagai simbol penjajahan dan meminta agar dihapus atau diubah.

Peninggalan-peninggalan Belanda di Indonesia sejak awal datangnya Belanda memberikan pengaruh besar pada sejarah, budaya, dan arsitektur di Indonesia. Peninggalan-peninggalan tersebut masih bertahan dan menjadi bagian penting dari identitas Indonesia saat ini. Namun, terdapat kontroversi terkait peninggalan-peninggalan Belanda di Indonesia yang perlu diperhatikan.

8 Pilihan Film Terbaik Mengenai Sejarah Indonesia dan Bisa Menanamkan Rasa Nasionalisme Saat Menonton

Film Terbaik Sejarah Indonesia

Film sejarah Indonesia memuat penggalan-penggalan sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang mengagumkan. Bukan hanya melawan penjajah karena ada rekomendasi film-film sejarah Indonesia tentang tokoh-tokoh penting untuk menginspirasi. Rekomendasi film sejarah Indonesia terbaik sangat bervariasi dari masa ke masa. Harus diakui, film sejarah Indonesia ini sangat menginspirasi dan bisa membangkitkan semangat. Nilai-nilai pancasila seperti persatuan, cinta tanah air atau nasionalisme juga terkandung dalam film sejarah Indonesia.

Ada beberapa rekomendasi film sejarah Indonesia yang berhasil menarik perhatian penonton lewat kisah-kisah inspiratifnya. Tentunya mengetahui sejarah Indonesia juga sangat penting. Nah, berikut rekomendasi film sejarah Indonesia terbaik yang bisa membangkitkan rasa nasionalisme. Lihat semua rekomendasi film sejarah Indonesia KLovers.

Film Terbaik Sejarah Indonesia

8 Rekomendasi Film Terbaik Mengenai Sejarah Indonesia

1. Battle of Surabaya

Battle of Surabaya adalah film animasi pertama yang disutradarai oleh anak Indonesia yang bercerita tentang sejarah. Film ini dirilis sebelum tahun 2015, Battle of Surabaya didasarkan pada peristiwa pertempuran 10 November di Surabaya. Film ini berkisah tentang karakter Musa, seorang anak laki-laki yang menjadi kurir rahasia saat perang antara penjajah dan pribumi memanas.

2. Soekarno

Soekarno juga masuk sebagai rekomendasi film sejarah Indonesia terbaik. Film ini menceritakan tokoh penting Indonesia dan juga Presiden pertama yaitu Ir. Sukarno. Film Soekarno yang dirilis pada tahun 2013 ini dibintangi oleh sejumlah bintang ternama seperti Ario Bayu, Maudy Koesnaedi, Tika Bravani, Ferry Salim dan lain-lain.

Baca Juga: 8 Daftar Museum Tertua Di Indonesia Penuh Dengan Kisah Sejarah

3. Sang Kiai

Dirilis pada tahun 2013, Sang Kiai membawa genre aksi, biografi, dan drama ke level baru. Meski film ini juga berhasil mendapatkan rating tinggi untuk ditempatkan di peringkat film sejarah Indonesia terbaik. Sedangkan sinopsis Sang Kiai menceritakan tentang tokoh penting Indonesia yaitu KH Hasyim Asy’ari dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

4. Sang Pencerah

Sang Pencerah dirilis di bioskop pada tahun 2010 dan tak kalah sukses dengan film sebelumnya. Namun film Sang Pencerah mengisahkan tentang salah satu ulama terkemuka negeri ini, yaitu K.H. Ahmad Dahlan. Seperti yang sudah diketahui, K.H. Ahmad Dahlan dikenal sebagai seorang ulama dan pelopor utama berdirinya Muhammadiyah.

5. Perburuan

Perburuan juga termasuk rekomendasi film sejarah Indonesia terbaik. Dirilis pada tahun 2019, movie ini menampilkan peran-peran menawan dari Adipati Daggers, Ayushita, Ernest Samudera dan lainnya. Sedangkan sinopsis Perburuan menceritakan tentang Hardo, seorang prajurit Pertahanan Tanah Air (PETA) yang gagal melawan penjajah Jepang.

6. Guru Bangsa : Tjokroaminoto

Guru Bangsa : Tjokroaminoto menjadi rekomendasi film sejarah Indonesia lainnya. Dirilis pada tahun 2015, film ini mengisahkan tokoh penting Indonesia, yaitu Oemar Said Tjokroaminoto. Dimana Guru Bangsa : Tjokroaminoto yang bekerja di pemerintahan tetapi memutuskan untuk mengundurkan diri karena menemukan banyak ketidakadilan.

7. Bumi Manusia

Rekomendasi film sejarah Indonesia terbaik lainnya adalah Bumi Manusia. Film ini berlatar belakang sejarah Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Dulu ada sekolah elit dengan siswa dari Belanda serta siswa keturunan bangsawan. Salah satunya adalah Minke, pemuda Indonesia yang sukses bersekolah di sekolah Belanda.

8. Kartini

Kartini adalah film sejarah Indonesia yang menceritakan kisah seorang pahlawan wanita bernama Kartini. Film ini dirilis pada tahun 2017 dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo. Sinopsis Kartini bercerita tentang Kartini yang tinggal di lingkungan keraton. Tapi dia menemukan ibunya salah, yang tidak memiliki darah bangsawan. Secara tradisional, Kartini tidak bisa berbuat banyak.

Sejarah Kedatangan Bangsa Portugis Dan Rute Pelayaran Menuju Indonesia

Sejarah Kedatangan Bangsa Portugis Dan Rute Pelayaran Menuju IndonesiaKolonialisme modern mulai tumbuh dan berkembang seiring dengan penemuan-penemuan besar yang dilakukan oleh para petualang Barat pada abad ke-16. Negara-negara Barat yang giat bersaing untuk mendapatkan ketenaran, kekayaan, dan penguasa agung. Portugis dengan Spanyol adalah negara Eropa pertama yang menjadi pembawa kolonialisme dan imperialisme. Pada abad ke-17, Inggris, Prancis, Belanda, Jerman, dan Italia bersaing memperebutkan wilayah di Asia, Afrika, dan Amerika. Portugis adalah orang Eropa pertama yang mencapai Nusantara pada saat itu. Pelayaran ke Nusantara dicatat oleh Portugis pada abad ke-16.

 

Kedatangan Bangsa Portugis Di Malaka

Pada awal abad ke-16, tepatnya pada tahun 1509, Portugis tiba di Malaka di bawah pimpinan Diogo López de Sequeira. Kesultanan Malaka menyambut kedatangan Portugis. Akan tetapi, seorang mantan pedagang lokal memberi tahu Kesultanan Malaka bahwa kehadiran Portugis akan menjadi ancaman serius bagi Malaka. Penguasa Kesultanan Malaka berubah pikiran dan menginvasi Malaka untuk memaksa Portugis mundur dari Malaka. Setelah menyerbu Kerajaan Malaka, Portugis segera meninggalkan Malaka. Ini untuk mencari jalan keluar dan bersiap menyerbu wilayah Malaka. Sebagai persiapan, Portugis berlabuh di wilayah Goa, melewati Malaka lagi, melakukan serangan balik dan menyerang wilayah tersebut. Pada tahun 1511 Invasi besar yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque siap mengumpulkan sekitar 1.200 tentara dan 18 kapal perang. Perang berakhir dengan kemenangan Portugis karena kemajuan teknologi militer dan perang saudara Kesultanan Malaka.

 

Portugis kemudian menduduki provinsi Malaka dan menyiapkan pertahanan untuk mencegah perbedaan pendapat. Provinsi Malaka sebenarnya bukan pusat produksi rempah-rempah, melainkan pusat perdagangan. Mengutip catatan A History of Modern Indonesia 1200 (2005), M. C. Ricklefs, Malaka berperan penting sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan transit para pedagang. Seiring berjalannya waktu, pamor Malaka mulai menurun akibat kehadiran Portugis sendiri, dan para pedagang meninggalkan Malaka dan mulai mencari ke tempat lain untuk mendirikan pusat-pusat perdagangan baru seperti Aceh dan Banten.

 

Kedatangan Bangsa Portugis di Maluku

Kejayaan Melaka hilang dan tidak akan pernah ditaklukkan lagi. Pada tahun 1512 M, bangsa Portugis yang masih di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque mencapai bagian timur Nusantara, tepatnya Maluku, dan mengeksploitasi produk utamanya yaitu rempah-rempah. Di Maluku, Portugis mulai menyadari kekuatan kerajaan Islam dan perdagangan Islam di kawasan Asia Tenggara. Portugis kemudian mengerahkan kekuasaan melalui perjanjian dengan Kerajaan Ternate dan mencoba strategi pengaruh. Karena kedekatan Portugal dan Kerajaan Ternate, Portugis diberi izin untuk membangun benteng di wilayah Ternate. Benteng tersebut kemudian diberi nama Fort Sao Paulo.

 

Seperti provinsi Malaka, Maluku sangat menyambut pengunjung Portugis dan menjaga hubungan baik dengan penduduk setempat. Kemudian terjadi kebingungan ketika Portugis memberitakan kabar baik kepada orang Maluku. Sementara itu, terjadi konflik sosial antara orang Maluku dan Portugis. Sementara itu, otoritas Portugis juga ikut campur dalam urusan monarki lokal. Kutipan Portugis dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), selain perdagangan rempah-rempah dan campur tangan pemerintah daerah, juga menyebarkan agama Katholik. Portugis bertahan di Maluku hingga tahun 1605. Dan setelah kedatangan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Maluku, Portugis meninggalkan daerah Maluku.

 

Rute Perjalanan Bangsa Portugis Menuju Indonesia

Sejarah Kedatangan Bangsa Portugis Dan Rute Pelayaran Menuju IndonesiaMenurut The Image of Women in the Dutch East Indies karya Tineke Hellwig (2007: 3), Belanda telah hadir di kepulauan Indonesia sejak akhir abad ke-16. Pulau-pulau di antara samudra Hindia dan Pasifik sangat diminati oleh beberapa negara Eropa dan diketahui telah melahirkan rempah-rempah seperti cengkeh, pala, dan lada yang tumbuh di Maluku dan Jawa. Bumbu ini laris manis di pasar Eropa karena digunakan untuk mengawetkan daging untuk musim dingin. Di bawah ini adalah rute yang dilalui orang bangsa portugis untuk masuk ke Indonesia.

 

  • Negara Portugis menuju Pantai Barat Afrika dan melanjutkan perjalanan ke Tanjung Harapan. Setelah itu mulai melakukan pelayaran lagi menuju Pantai Timur Afrika dan Kalkuta India. Setelah itu melanjutnya perjalanan menuju Malaka – Maluku
  • Negara Spanyol mengambil rute dari Samudera Atlantik menuju Benua Amerika dan tiba di Ujung Selatan Benua Amerika. Setelah itu melanjutkan perjalanan dengan melalui Samudra Pasifik, hingga Filipina dan mendarat di Maluku
  • Negara Belanda memulai perjalanan dari Pantai Barat Afrika menuju Tanjung Harapan. Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Samudera Hindia dan Selat Sunda, hingga tiba di Banten – Maluku.

 

Inggris tidak mau ketinggalan dalam mencari hal-hal penting. Artinya, tanpa berkendara ke barat. ke Amerika yang baru ditemukan, mereka pun melanjutkan perjalanannya ke Banten. Yaitu, jalan sejarah kedatangan bangsa Barat di Indonesia.