Indonesia dikenal di seluruh dunia sebagai salah satu tempat terkaya di alam. Menurut kami menurut penelitian di tahun 2010, selain 564 bahasa daerah, Indonesia memiliki 1.340 kelompok. Kebayang kan betapa banyak budaya yang ada di Indonesia?
Banyak budaya negara yang paling indah digambarkan oleh dunia sebagai UNESCO. Lagi pula, beberapa orang asing tidak tertarik dengan budaya Indonesia kecuali mereka bersedia membayar mahal untuk hidup dan mempelajari budaya mereka. Ingin tahu budaya apa saja yang diwarisi dari nenek moyang kita? Mari kita lihat di bawah ini.
Tradisi batik Indonesia dengan berbagai simbol
Anda pasti tahu baju yang satu ini seperti Indonesia bukan? Ya, ini adalah tradisi batik Indonesia dengan berbagai simbol dari seluruh dunia. Kain batik ditenun menjadi kain wol panas. Kain umum digunakan untuk kain katun atau sutra. Produksi tekstil sudah terpantau sejak zaman dinasti Majapahit dan terus berkembang.
Warisan Indonesia yang kaya, yang dikenal di luar negeri, membuat warga sulit memahami minoritas kelelawar. Kita patut berbangga dengan seniman batik yang mampu memahami pola dasar dan paham.
Wayang terindah di indonesia
Sebelum Indonesia menjadi negara kesatuan saat ini, para pendukung animisme masih memuja arwah nenek moyang mereka. Setidaknya pada 1500 SM (zaman awal), Wayang diidentifikasi sebagai salah satu lukisan atau patung. Sejak saat itu, wayang telah diakui dunia sebagai budaya Indonesia, hingga pada November 2013 diakui oleh UNESCO sebagai raja warisan lisan dan non-ras.
Berbagai bentuk/bentuk yang perlu kita ketahui: Wayang Kulit (dasar dari kulit kering dan kering, dipotong dan diwarnai), Wayang Golek (dasar dari kayu kering) dan Wayang Orang, yang sekarang dikenal sebagai dewi Sejarah para dewa, suatu bentuk cinta , perang dan seni. Dengan permainan Weiyang, musik olahraga bertindak seperti manis di teater Wayang. Oleh karena itu, budaya Indonesia ini dapat melestarikan tradisi nenek moyang bangsa yang harus mereka jaga.
Reog Ponorogo dari barat laut Jawa
Budaya Indonesia yang berasal dari negara lain adalah Reggae Ponorogo. Berasal dari kata reog dan ponorogo yang artinya pertunjukan, dari barat laut Jawa, atau dari kota ponorogo. Seperti yang akan Anda perhatikan ketika Anda berada di luar kota Ponorogo, pintu atau gerbangnya dihiasi dengan gambar Varok dan Gemblak (menggambarkan kepribadian utama Reggae).
Rig juga dikenal sebagai warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang menyukai misteri dan memiliki teknologi yang hebat. Namun, di zaman modern, Rig dapat melihat banyak acara penting seperti pernikahan, khitanan, dan hari libur nasional. Situs seni reggae selalu direncanakan dalam ruang yang jelas. Mereka (peran) hidup dalam komunikasi yang mendalam antara aktor dan karpet, penonton tidak pernah lupa. Jika salah satu pemain lelah, pemain pengganti dapat menggantikannya untuk melanjutkan putaran.
Keris warisan oleh raja-raja pulau
Seperti budaya Indonesia yang menyimpan misteri dan misteri, keris merupakan sumber daya alam yang dahsyat dan dahsyat. Keris ini digunakan sebagai warisan oleh raja-raja pulau. Sejak abad ke-9, krisan telah dibuat oleh seniman bernama Mpu. Yang perlu Anda ketahui adalah bahwa bedak Chris ini mengandung kotoran logam dan sarung tangan terbuat dari jagung, tulang atau kayu.
Namun menurut peneliti, ini membuktikan bahwa mayat purba tersebut mengandung unsur titanium. Dimana titanium merupakan salah satu material penutup pesawat luar angkasa pada abad ke-20. Dari zaman kuno, wisatawan telah menggunakan bahan ini sebagai bunga krisan.
Angklung alat musik Jawa
Alat musik ini dikenal sebagai alat musik Jawa, secara resmi dikenal sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Ya, secara tradisional Angklung menggunakan bambu sebagai elemen utama, memainkan getarannya untuk menghasilkan kedua suara (mandi / pilar). Angklung sendiri memiliki 2 baret (area suara), yaitu Paylog dan laras Slendro.
Pada awal cerita, angklung dibuat untuk mengelabui Dewi Sri agar datang ke bumi, sehingga menumbuhkan tanaman padi. Selain itu, dikatakan bahwa angklang membawa kekuatan tertentu selama perang ke negara itu, yang membuat orang senang ketika mereka berperang. Oleh karena itu, pemerintah Hindia Belanda melarang penggunaan anglung di Indonesia.