Lima Budaya Pulau Jawa yang Terkenal Dengan Unsur Magis

Lima Budaya Pulau Jawa yang Terkenal Dengan Unsur Magis

Salah satu aspek menarik dari budaya yang berkembang di masyarakat Indonesia adalah budaya yang mengandung unsur magis. Tentu saja, ada banyak alasan mengapa budaya ini memiliki budaya seperti itu. Kami mulai dengan menerapkan keyakinan lama pada persepsi orang dan mengidentifikasi bahwa mereka layak untuk dikembangkan.

Salah satu kesenian dan budaya yang menarik dan misterius adalah kesenian yang berasal dari Jawa ini. Terkenal dengan unsur mistisnya, kesenian ini tetap eksis. Apa itu? Berikut adalah daftarnya.

  1. Reog Ponorogo

Berasal dari logo phono di Jawa Timur, tarian leog phono logo paling terkenal dengan unsur magisnya. Sering dipentaskan di acara-acara tradisional dan hiburan, Tarian Leog dikenal dengan keterampilan menarinya yang dapat membawa topeng tari dengan berat hingga 50-70 kilogram. Banyak yang menduga mereka menggunakan unsur supranatural karena penari bisa bergerak tanpa terlihat berat saat mencapai angka tersebut.

Jadi dulu, orang-orang terutama anak-anak takut menari. Hal ini dikarenakan banyak orang tua yang melarangnya karena takut dirasuki arwah. Namun berkat penggemar legenda lokal, yang digambarkan Leog sebagai tarian duniawi ilmu Canulagan, orang tua telah mengizinkan anak-anak mereka untuk berpartisipasi dalam melestarikan budaya ini.

  1. Kuda Lumping

Lima Budaya Pulau Jawa yang Terkenal Dengan Unsur Magis

Kuda Lumping merupakan kesenian tradisional yang berkembang di Indonesia (Jawa) sejak zaman kerajaan Hindu. Pada zaman kerajaan, tari merupakan elemen penting dalam semua upacara yang berhubungan dengan spiritualitas dan sarana komunikasi dengan leluhur. Dengan demikian, Kuda Lumping merupakan bentuk kesenian Jawa kuno yang mengandung kekuatan magis.

Hal yang menarik dari Tari Kudalamp adalah memiliki lebih dari satu penari dalam jiwanya. Penari kesurupan biasanya memiliki kekebalan fisik, seperti menghindari pukulan fisik dengan benda keras dan mencakar dengan senjata berbilah. Rasa sakitnya semakin meningkat dan beberapa penari memakan gelas dan silet.

  1. Tari Ronggeng

Berasal dari Jawa Barat, tarian ini terkenal dengan unsur mistisnya. Hal ini terkait dengan kematian karena digunakan untuk membalas dendam.

Salah satu cerita lokal tentang awal mula tari Ronggeng adalah tentang seorang putri yang ditinggalkan mati untuk idolanya. Wanita itu meratapi kematian kekasihnya dan terus menangis selama berhari-hari sampai dia mencium aroma yang sangat kuat.

  1. Seni Dev

Kesenian ini konon sudah muncul sejak abad ke-16, dan saat itu menjadi tempat yang membangkitkan semangat juang masyarakat Banten. Di Devas Art, penyelenggara acara ini sering berkata, “Saya tidak peduli dengan Saelm Sagurura.” Artinya, para ilmuwan dan profesor tidak boleh ikut campur.

Presenter sangat menyadari bahwa atraksi itu berbahaya. Anda dapat memotong bagian tubuh Anda dengan pisau, menusuk Anda dengan tombak, menusuk kulit Anda sampai tertusuk jarum, menggulung gelas, membakar diri, atau memakan api. Semua pesona ini tidak menyakitkan.

  1. Tari Sintren

Berasal dari pantai utara Jawa, tarian ini terkenal dengan unsur magisnya. Penari harus menjaga kesucian dengan berpuasa. Dengan kata lain, tujuannya adalah untuk memudahkan proses memasukkan jiwa ke dalam tubuh wanita yang menyebabkannya.

Sebelumnya, seni tari Sintren dilakukan pada saat-saat tenang malam bulan purnama, karena dikaitkan dengan roh halus yang masuk ke dalam penari. Banyak cerita yang menceritakan tentang tarian ini. Misalnya, cinta antara Ki Joko Bahu dan Rantamsari tidak disetujui oleh Raja Mataram Sultan Agung.

Share This Post